Antara Syukuran 4 bulanan (Mapati) atau 7 bulanan (Pitonan) kehamilan ya?
Yap, itu merupakan salah satu perdebatan yang terjadi antara aku, suami dan keluargaku.
Aku yang notabene memiliki sebagian anggota keluarga yang menerapkan adat jawa, berpendapat bahwa nantinya selain ada acara syukuran 4 bulanan (read: mapati/ ngapati -dalam bahasa Jawa-) juga harus ada acara 7 bulanan (read: pitonan/mitoni -dalam bahasa Jawa-).
Bagi aku dan suami, acara 7 bulanan gak wajib ada, dan akhirnya setelah melalui diskusi tarik ulur (kayak tali aja ya, hehe). Kami (read: aku dan suamiku) bersepakat hanya mengadakan acara syukuran 4 bulanan, dan tanpa unsur adat Jawanya (yang aku tau sih dalam mapati / ngapati ada rujak, bubur merah putih dan uang recehan untuk tradisi udik-udikan -dibagikan ke tetangga).
Kenapa kami ngadain syukuran 4 bulanan aja? Kami ingin mengucapkan syukur atas ditiupkannya ruh ke dalam janin dan juga agar banyak yang mendoakan untuk keselamatan janin dan ibu hingga proses melahirkan kelak. Hal itu berdasar dari hadits berikut:
Sumber: https://bimbinganislam.com/dalil-tasyakuran-untuk-kehamilan-4-bulan/
Dari hadits tersebut, diterangkan bahwa ditiupkannya ruh adalah pada saat 40 hari ketiga artinya 40 hari x 3 masa = 120 hari (4 bulan). Sebenarnya, hadits ini tidak memberi isyarat agar kita ngadain acara 4 bulanan, jadi ada atau ga ada syukuran 4 bulanan itu tergantung dari individunya masing-masing, ga diwajibkan dalam Islam.
Nah, syukuran 4 bulanan versiku dan suami berupa pengajian dan pembacaan surat Al-Quran, meliputi: QS. Maryam, QS. Luqman, QS. Yusuf, QS. Ar-Rahman, dan QS. Muhammad. Pengajian ini, aku undang tetangga dekat rumah dan saudara-saudara, ga terlalu ramai undang banyak orang supaya lebih khusyuk juga acaranya.Jadi, buat bumil yang bingung mau mengadakan acara syukuran 4 bulanan atau 7 bulanan, silakan dipertimbangkan mana yang lebih banyak manfaatnya. Gak perlu acara gede-gedean, yang penting khusyuk dan khidmat aja, toh persiapan bayi sebelum melahirkan itu juga banyak lho, jadi harus banyak-banyak nabung dan hemat ya bumil ^-^
Oya berikut ini beberapa momen atau pernak-pernik yang sempat aku dokumentasikan waktu syukuran 4 bulananku (21 Juli 2017).
Aku yang notabene memiliki sebagian anggota keluarga yang menerapkan adat jawa, berpendapat bahwa nantinya selain ada acara syukuran 4 bulanan (read: mapati/ ngapati -dalam bahasa Jawa-) juga harus ada acara 7 bulanan (read: pitonan/mitoni -dalam bahasa Jawa-).
Bagi aku dan suami, acara 7 bulanan gak wajib ada, dan akhirnya setelah melalui diskusi tarik ulur (kayak tali aja ya, hehe). Kami (read: aku dan suamiku) bersepakat hanya mengadakan acara syukuran 4 bulanan, dan tanpa unsur adat Jawanya (yang aku tau sih dalam mapati / ngapati ada rujak, bubur merah putih dan uang recehan untuk tradisi udik-udikan -dibagikan ke tetangga).
Kenapa kami ngadain syukuran 4 bulanan aja? Kami ingin mengucapkan syukur atas ditiupkannya ruh ke dalam janin dan juga agar banyak yang mendoakan untuk keselamatan janin dan ibu hingga proses melahirkan kelak. Hal itu berdasar dari hadits berikut:
إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِى بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا نُطْفَةً ثُمَّ يَكُوْنُ فِى ذَلِكَ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يُرْسَلُ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحُ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعَ كَلِمَاتٍ بَكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ
“Sesungguhnya penciptaan salah seorang di antara kalian dihimpun di dalam perut ibunya selama empat puluh hari berupa air mani, kemudian menjadi segumpal darah dalam waktu sama, kemudian menjadi segumpal daging juga dalam waktu yang sama. Setelah itu, malaikat diutus untuk meniupkan roh ke dalamnya dan diperintahkan untuk mencatat empat perkara: mencatat rezekinya, ajalnya, perbuatannya, dan celaka ataukah bahagia. (HR. Bukhari dan Muslim),
Sumber: https://bimbinganislam.com/dalil-tasyakuran-untuk-kehamilan-4-bulan/
Dari hadits tersebut, diterangkan bahwa ditiupkannya ruh adalah pada saat 40 hari ketiga artinya 40 hari x 3 masa = 120 hari (4 bulan). Sebenarnya, hadits ini tidak memberi isyarat agar kita ngadain acara 4 bulanan, jadi ada atau ga ada syukuran 4 bulanan itu tergantung dari individunya masing-masing, ga diwajibkan dalam Islam.
Nah, syukuran 4 bulanan versiku dan suami berupa pengajian dan pembacaan surat Al-Quran, meliputi: QS. Maryam, QS. Luqman, QS. Yusuf, QS. Ar-Rahman, dan QS. Muhammad. Pengajian ini, aku undang tetangga dekat rumah dan saudara-saudara, ga terlalu ramai undang banyak orang supaya lebih khusyuk juga acaranya.Jadi, buat bumil yang bingung mau mengadakan acara syukuran 4 bulanan atau 7 bulanan, silakan dipertimbangkan mana yang lebih banyak manfaatnya. Gak perlu acara gede-gedean, yang penting khusyuk dan khidmat aja, toh persiapan bayi sebelum melahirkan itu juga banyak lho, jadi harus banyak-banyak nabung dan hemat ya bumil ^-^
Oya berikut ini beberapa momen atau pernak-pernik yang sempat aku dokumentasikan waktu syukuran 4 bulananku (21 Juli 2017).
Komentar
Posting Komentar