Ajak Bayi Naik Pesawat? Ayok Aja!

Gak pernah kebayang sebelumnya kalau bakal bawa bayi usia 3 bulan pulang kampung dini ke tempat mertua di Bali.Eh, ternyata kemarin ayahnya ngajak aku sama si kecil pulkam ke Bali karena ada acara keluarga juga (7-10 April 2018).

Sebelum berpergian,aku gencar cari informasi baik via website maupun telepon ke beberapa maskapai tentang tetek bengek yang harus diperhatikan dan dibawa saat bawa bayi berpergian naik pesawat. Setelah melalui pertimbangan fasilitas, harga dan jam berangkat pesawat, kami putuskan untuk naik maskapai C***l**k. Anakku karena masih bisa dipangku (dibawah usia 2 tahun) masuk kategori infant yakni 10% dari harga tiket. Oya, penerapan harga tiket bagi infant tiap maskapai berbeda-beda ya. Seingatku, maskapai singa dan S**w*j*** Air juga 10 %, lalu maskapai A** As** harga flat yakni 150.000. Selain penerapan harga yang berbeda, tiap maskapai juga punya aturan yang berbeda terkait pengenaan surat izin layak terbang bagi bayi. Kalo pesawat yang kami naiki, tidak perlu membawa surat layak terbang bagi bayi karena saat itu usia anak kami udah 3 bulan, sedangkan waktu aku telepon call center maskapai singa, masih perlu membawa surat layak terbang, misal ga bikin, pas di bandara bakal dikenakan charge untuk pembuatan surat izin layak terbang sebesar kurang lebih 300ribu rupiah. Lumayan dong..

Akhirnya, waktu terbang pun tiba, syukurlah si kecil selama perjalanan di dalam pesawat always bobok cantik, sempet sih pas perjalanan pulang si kecil melek sebentar sebelum take off. Tapi setelah itu dia mah melalang buana di dunia mimpi sampai pesawat landed. Syukurlah, ga ada drama tangis menangis di dalam pesawat, yah mungkin karena masih bayi juga ya, hehe..

Nah bagi orang tua yang lagi galau mau bawa si kecil berpergian dengan pesawat, ini nih beberapa tips dari aku yang mungkin berguna:
1. Pilih penerbangan di saat jam tidur anak. Misal pas sore ke malam atau siang. Jam tidur anak berbeda-beda yah, ini mah ortunya lebih tahu ya.

2. Pakaikan baju hangat, coz udaranya bisa aja dingin di dalam pesawat. Ga perlu tebal. Aku sih pakaian si kecil, baju dan celana lengan panjang, kaos kaki plus yang paling penting topi. Yap, selain untuk menangkal hawa dingin, topi juga bermanfaat buat nutupin telinga agar mengurangi efek bising pesawat ketika tafe off maupun landing.

3. Gunakan headphone khusus bayi, ga perlu yang mahal, yang penting bisa digunakan untuk menutupi telinganya. Kalau ini, aku pake headphone yang biasa dipake ayahnya sih, hehe.. soalnya ga sempat beli yang khusus bayi. Btw ada juga beberapa akun di instagram yang sewain headphone khusus bayi. Trik lain, bisa gunain kapas kecil yang ditaruh di teliganya. Kalo aku sih, pakein si kecil kapas kecil, topi, lalu headphone. Dan si kecil nyaman-nyaman aja, syukurlah..
Action dulu sebelum take off


4. Ganti popok si kecil sebelum naik pesawat. Alasannya simple, meminimalisir ganti popok di atas pesawat supaya ga rempong, hehe

5. Usahakan pilih tempat duduk di deretan kursi depan antara 1-10 supaya agak jauh dari bunyi mesin pesawat.

6. Bawa mainan untuk mengalihkan perhatian si kecil misal selama dalam perjalanan dia ga bobok. Bawa makanan dan minuman juga perlu lho. Kalau anakku karena masih menyusui, jadi si kecil cukup sama emaknya aja, langsung deh nyusui, wkwk..

7. Usahakan si kecil sedang menyusui ketika pesawat take off dan landing, supaya mengurangi efek dari bisingnya pesawat karena ada si kecil fokus untuk menyusui. Alasan medisnya juga ada sih, bisa cek di mbah gugle juga. Btw kalau si kecil udah bobok pas take off atau landing, jangan dipaksain buat menyusui yah, ntar malah rewel jadi berabe deh..

Bobok cantik all the time
Perjalanan 1 jam di dalam pesawat ga ada banyak drama, dan si kecil anteng bobo cantik di dalam pelukan emaknya. Dan setelah ini ga khawatir lagi bawa si kecil berpergian naik pesawat. Tapi ga tau lagi misal berpergian naik pesawat yang butuh waktu berjam-jam di dalam pesawat bisa hebring juga mungkin yah.. haha :D
Emaknya juga pengen eksis ^.^
Intinya, supaya si kecil tenang, emak dan bapaknya juga kudu tenang, jangan riweuh sendiri, soalnya biasanya aura ortunya itu nular ke anak lho. Jadi, as long as ortunya happy, anaknya pun happy dan perjalanan pun lancar jaya.



Komentar

Postingan Populer